Senin, 03 November 2014

JOBSHEET DNS Server dan DHCP Server Linux Debian 6

SMK NEGERI 4 BANDUNG
JUDUL :
Nomor Jobsheet : 1
Program : Teknik Komputer & Informatika
Konfigurasi DNS Server dan DHCP Server Pada Debian 6
Nama     : FAISAL HANIF ARIFIN
Kelas      : XI - TKJ
Kompetensi : Teknik Komputer & Jaringan
GURU :
Nomor   : 06
Angga Afriyanto & Taopik Sidqi
Tanggal  : 3 November 2014



A. TUJUAN

1)    Siswa mampu memahami cara konfigurasi IP Address pada Sistem Operasi Linux Debian 6
2)   Siswa mampu memahami cara konfigurasi Virtual/Multiple IP Address pada Sistem Operasi Linux  Debian 6
3)   Siswa mampu memahami cara kerja DHCP Server pada Sistem Operasi Linux Debian 6
4)   Siswa mampu memahami cara instalasi DHCP Server pada Sistem Operasi Linux Debian 6
5)   Siswa mampu memahami cara konfigurasi DHCP Server pada Sistem Operasi Linux Debian 6
6)   Siswa mampu  memahami cara konfigurasi DHCP Remote pada Sistem Operasi Linux Debian 6
7)   Siswa mampu memahami cara konfigurasi DHCP Fixed IP Address pada Sistem Operasi Linux Debian 6
8)   Siswa mampu memahami cara kerja DNS Server pada Sistem Operasi Linux Debian 6
9)   Siswa mampu memahami cara instalasi DNS Server pada Sistem Operasi Linux Debian 6
10) Siswa mampu memahami cara konfigurasi DNS Server (Sub Domain & Alias Domain) pada Sistem Operasi Linux Debian 6

B. ALAT DAN BAHAN

1) PC/Laptop yang sudah terinstall Sistem Operasi Linux Debian 6 (Baik secara langsung maupun di VMWare)


C. KESELAMATAN KERJA

1) Berhati - hatilah dalam melakukan instalasi dan konfigurasi
2) Konsentrasi dalam melakukan instalasi dan konfigurasi
3) Dapat Melakukan troubleshooting ketika terjadi masalah
4) Tetap tenang ketika melakukan troubleshooting
5) Bertanya pada guru ketika mengalami kesulitan
6) Jangan lupa bersyukur jika sudah berhasil

D. LANGKAH KERJA
      KONFIGURASI IP ADDRESS DAN VIRTUAL/MULTIPLE IP ADDRESS
1.    Login kedalam Linux Debian 6 sebagai “root”
2.    Untuk konfigurasi IP Address ketikkan nano /etc/network/interfaces
3.    Selain seperti gambar diatas. Jika  kita bingung dalam menentukan network, broadcast, atau yang lainnya. Kita juga bisa langsung hanya mengetikkan ip address dan netmask nya saja. Disini saya melakukan konfigurasi 2 interfaces yaitu, interfaces eth0 (gambar diatas) dan interfaces eth1 (gambar dibawah)
4.    Setelah itu kita harus merestart service networking tersebut supaya bias berjalan dengan mengetikkan /etc/init.d/networking restart atau service networking restart .
5.    Jika masih failed kita tidak perlu menggunakan penamaan seperti gambar diatas.
6.    Selain itu jika kita mengkonfigurasi 2 interfaces dalam VMware maka, tambahkan network adapternya.
7.    Untuk melihat apakah IP Address berhasil dikonfigurasi kita bisa melihatnya dengan mengetikkan ifconfig
8.    Jika eth1 belum terlihat, coba ketikkan ifconfig eth1 up untuk menghidupkan interfaces eth1.
9.    Untuk menambahkan Virtual/Multiple IP Address kita dapat melakukan konfigurasinya dalam nano /etc/network/interfaces
Disini saya menambahkan virtual IP dalam eth0:1 . Perlu diketahui bahwa Virtual IP Address merupakan IP address yang berjalan secara logical , sehingga tidak perlu menambahkan Network Adapter karena IP address yang dikonfigurasi berada dalam Interface Virtual / Logikal. 
10.  Restart service network tersebut dengan cara yang sama.
         KONFIGURASI DHCP SERVER, DHCP REMOTE, DAN DHCP FIXED IP ADDRESS
1.    Login kedalam Linux Debian 6 sebagai root
2.    Install DHCP Server dengan mengetikkan apt-get install isc-dhcp-server
3.    Setelah terinstall lakukan konfigurasi DNS Server di dalam nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
4.    Cari “ # option definition common to all supported networks… “ lalu hapus tanda “#” pada command di bawahnya sehingga akan menjadi seperti berikut ini :
Ubah option domain-name menjadi domain yang kita inginkan, sebagai contoh saya ubah menjadi “berhasil.net” . Lalu untuk option domain-name-servers kita ubah dengan IP Address pada server kita, karena tadi IP Address server saya adalah 192.168.1.1 maka ubah option domain-name-servers menjadi IP server tersebut.
5.    Setelah itu,  carilah # This is very basic subnet declaration.  Lalu ubah tanda “#”  pada command di bawahnya. Sehingga akan menjadi seperti berikut :
Ubah subnet menjadi network dari option domain-name-servers atau IP Address server kita dan netmask dari IP Address server kita. Lalu masukkan range sesuai dengan network/subnet yang ditentukan, contoh (range 192.168.1.2 192.168.1.126) berarti range dari DHCP Server itu adalah dari 192.168.1.2 sampai dengan 192.168.1.126 .
Setelah itu, ubah ip di option routers menjadi IP Gateway atau bisa juga IP Address Server kita.
6.    Setelah melakukan konfigurasi, lakukan restart pada service tersebut dengan mengetikkan /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
7.    Disarankan untuk melakukan restart selama 2 kali. Jika keduanya tetap ada yang failed maka coba lihat kembali konfigurasinya siapa tahu ada kesalahan.
8.    Untuk melihat apakah DHCP Server berjalan atau tidak, kita bisa melihatnya pada host computer asli kita (jika menggunakan VMware) dengan mengetikkan ipconfig /release lalu ipconfig /renew sehingga akan muncul seperti ini :
9.    Jika masih belum berjalan, coba lihat virtual network editor pada VMware kita, lalu ubah menjad NAT lalu uncheck use local DHCP service to distribute IP address to VMs. Jangan lupa juga enable kan network adapter pada computer kita ke VMnet8.


KONFIGURASI DHCP REMOTE
Selain melakukan konfigurasi DHCP Server biasa. Kita Bisa juga Melakukan konfigurasi DHCP Remote. DHCP Remote dapat kita konfigurasi dalam nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
1.    DHCP Remote yang saya konfigurasi ini menggunakan 2 Interface pada Server. Kita cukup langsung melakukan konfigurasi dengan mencari # A slightly different configuration for an internal subnet. Lalu hapus tanda “#” sehingga menjadi seperti ini :
Ubah subnet dan netmask menjadi IP dan netmask dari interface eth1. lalu ubah juga range yang diinginkan tapi harus sesuai tidak boleh sampai dengan network dan broadcast, option domain-name-servers dengan IP address server kita yaitu dari interface eth0, option domain-name menjadi nama domainnya, option routers dengan gateway dari IP server kita , option broadcast-address dengan IP broadcast dari eth1 .

2.    Jika sudah melakukan konfigurasi di dhcpd.conf jangan lupa untuk merestart service DHCP nya dengan mengetikkan /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
3.    Setelah melakukan konfigurasi, kita dapat mengeceknya di host computer kita dengan mengetikkan ipconfig pada cmd . Sehingga akan muncul seperti ini :
 
4.    Selain menggunakan 2 interface, kita bisa hanya menggunakan satu interface. Kita hanya perlu melakukan konfigurasi di dhcpd.conf . Cari # No service will be given on this subnet. but declaring it helps the # DHCP server to understand the network topology. Lalu hapus tanda “#” pada command yang ada dibawahnya, sehingga akan menjadi seperti berikut :
Untuk mengeceknya kita dapat melakukan hal yang sama seperti ketika mengkonfigurasi 2 interface. Yaitu dengan mengetikkan ipconfig di cmd, jika berhasil maka hasilnya pun akan sama seperti yang 2 interface tadi.

KONFIGURASI FIXED IP DHCP
1.    Jika kita ingin memberikan IP yang tetap pada client DHCP kita, kita dapat melakukan konfigurasi FIXED IP DHCP. Lakukan konfigurasi pada /etc/dhcp/dhcpd.conf .
2.    Carilah # Fixed IP Adress …………………………………. Sampai kepada # host fantasia { . Hapuslah tanda “#” sampai dengan # } . Setelah itu lakukan konfigurasi sehingga akan menjadi seperti ini :
Ubah Mac Address pada hardware Ethernet dengan Mac Address yang ada pada Client DHCP. Lalu isikan fix ip address pada fixed-address dengan IP yang diinginkan disini saya memberikan IP Address 172.16.1.105. Dianjurkan IP yang diisikan diluar dari range DHCP nya.
3.    Setelah melakukan konfigurasi jangan lupa merestart servisnya dengan mengetikkan /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
4.    Untuk melihat apakah berhasil atau tidak. Kita dapat melihatnya pada ipconfig di host computer kita, jika masih belum berubah ketikkan ipconfig /release lalu ipconfig /renew . sehingga akan tampil seperti ini :

KONFIGURASI DNS SERVER (SUB DOMAIN DAN ALIAS)
Ø  DNS SERVER
1.    Login sebagai root
2.    Install DNS server dengan mengetikkan apt-get install bind9
3.    Setelah terinstall kita bisa melakukan konfigurasi di /etc/bind/
4.    Sebelum melakukan konfigurasi kita disarankan untuk menginstall service mcedit dengan mengetikkan apt-get install mc
5.    Lakukan konfigurasi di /etc/bind/named.conf.local . Jika kita tidak tahu cara mengkonfigurasinya kita dapat melihat cara konfigurasinya di /etc/bind/named.conf.default-zones dalam terminal lain. Atau dengan mengcopy-nya dengan cara cp /etc/bind/named.conf.default-zones /etc/bind/named.conf.local
Ketikkan konfigurasi di dalam /etc/bind/named.conf.local dengan konfigurasi diatas, pada daerah(zone) 1 digunakan untuk forward zone dari DNS tersebut, disini saya memberikan DNS dengan nama berhasil.net lalu file konfigurasi dari forward zone tersebut akan disimpan dalam folder db.berhasil yang dibuat dengan cara cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.berhasil . Lalu pada daerah (zone) 2 digunakan untuk reverse zone , disini karena network yang digunakan pada DNS nya adalah 192.168.1.0 maka reverse nya adalah “1.168.192.in-addr.arpa” merupakan hasil pembalikan dari octet ketiga hingga octet pertama. Lalu foldernya disimpan di /etc/bind/db.192 yang merupakan hasil copy dari cara cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192 .
6.    Jika sudah selesai jangan lupa disimpan, lalu lakukan konfigurasi pada mcedit  /etc/bind/db.berhasil lalu replace kata localhost dengan nama domain tadi yaitu berhasil.net
 
7.    Setelah itu, lakukan konfigurasi sehingga akan menjadi seperti berikut :
8.    Jika sudah klik f2 untuk menyimpannya.
9.    Setelah itu, lakukan konfigurasi di /etc/bind/db.192 dengan mcedit /etc/bind/db.192 . Lalu, replace kata localhost dengan berhasil.net caranya sama seperti sebelumnya. Lalu, lakukan konfigurasi sehingga akan menjadi seperti berikut ini :
Pada TTL nya ubah menjadi 1 karena ip yang digunakan adalah 192.168.1.(1) . dan dipaling kanan diisi dengan domainnya yaitu berhasil.net
10.  Jika sudah selesai dalam melakukan konfigurasi, restart servisnya dengan cara /etc/init.d/bind9 restart
11.  Untuk mengecek apakah berhasil atau tidak , kita dapat lakukan dengan cara nslookup 192.168.1.1 atau nslookup berhasil.net
Ø  SUB DOMAIN DAN ALIAS
1.    Kita hanya perlu menambahkan beberapa command dalam db.berhasil dan db.192 yang tadi sebelumnya sudah dikonfigurasi
2.    Pertama kita tambahkan beberapa command di db.berhasil dengan cara mcedit /etc/bind/db.berhasil, sehingga akan menjadi seperti ini :
Dalam command www.<--->IN<---->A<----->192.168.1.1 merupakan command untuk memberikan subdomain www.berhasil.net dengan menggunakan IP yang sama. Selain itu command “ mail<--->IN<---->CNAME<----->www “  dikonfig dengan maksud sebagai Alias Domain. CNAME sendiri merupakan Canonical Name dari subdomain “www” yang berarti domain mail.berhasil.net merupakan Canonical Name / Alias dari domain www.berhasil.net
3.    Setelah itu kita hanya perlu menambahkan beberapa command di db.192 dengan cara mcedit /etc/bind/db.192 , sehingga akan menjadi seperti berikut :
Commad yang di tebalkan merupakan command tambahan dari subdomain www.berhasil.net
4.    Setelah selesai melakukan berbagai konfigurasi tambahan, restart servisnya dengan cara /etc/init.d/bind9 restart
5.    Kita dapat melihat keberhasilannya dengan cara nslookup www.berhasil.net dan nslookup mail.berhasil.net sehingga akan terlihat seperti ini :

Ø  HOST BARU DENGAN IP BERBEDA
1.    Perlu diketahui bahwa fungsi DNS Server hanyalah sebagai kamus Domain, sehingga DNS Server tidak peduli dengan ada atau tidaknya Server yang ada, jadi DNS Server hanya bisa memberitahu ketersediaan dari domain yang sudah terdaftarkan dalam knfigurasi DNS.
2.    Untuk menambahkan host baru dengan ip yang berbeda kita dapat melakukannya dengan cara mcedit /etc/bind/db.berhasil untuk mengkonfigurasi forward zones nya, sehingga akan menjadi seperti ini :
Disini yang ditambahkan pada forward zones adalah domain “server2.berhasil.net” dengan IP “192.168.1.2” dan ftp.berhasil.net dengan IP 192.168.1.3 namun kita juga bisa menggunakan domain atau ip address yang lain yang sesuai
3.    Setelah itu jangan lupa disimpan dengan menggunakan command F2 lalu keluar dengan command F10. Lalu baru kita melakukan konfigurasi dengan cara mcedit /etc/bind/db.192 lalu tambahkan beberapa command, sehingga hasilnya akan menjadi seperti ini :
 
Yang dihitamkan diatas merupakan command tambahan yang berarti IP 192.168.1.(2) merupakan IP address dari domain server2.berhasil.net dan IP 192.168.1.(3) merupakan IP address dari domain ftp.berhasil.net
4.    Jika konfigurasi sudah selesai dilakukan, maka kita perlu merestart servisnya dengan cara /etc/init/d/bind9 restart
5.    Untuk melihat apakah berhasil atau tidak, kita dapat melihatnya dengan cara nslookup server2.berhasil.net dan nslookup ftp.berhasil.net  , sehingga hasilnya akan seperti ini :










E. HASIL DAN KESIMPULAN
Ø  Kita dapat melakukan konfigurasi IP Address di Debian 6 secara static baik dengan 1 interface atau lebih. Dalam melakukan Konfigurasi kita bisa melakukannya hanya dengan memasukkan IP Address dan Netmasknya saja.
Ø  IP Address yang sudah dikonfigurasi dapat digunakan dalam melakukan konfigurasi DHCP Server maupun DNS Server.
Ø  Kita dapat melakukan konfigurasi Virtual / Multiple IP Address di Debian 6
Ø  Kita dapat melakukan PING terhadap IP address yang telah dikonfigurasi serta dapat melakukan troubleshooting jika terjadi kesalahan, biasanya terletak pada file konfigurasi.
Ø  DHCP server berfungsi sebagai pemberi IP Address kepada client secara dynamic, tanpa perlu dikonfigurasi secara static di computer client.
Ø  DHCP server dapat dikonfigurasi dengan baik serta Client dapat menerima IP Address dari DHCP.
Ø  Client dapat menerima IP Address dari DHCP Remote secara benar, dengan adanya gateway dengan IP yang berbeda dari IP yang didapat.
Ø  Client dapat menerima IP Address dari DHCP server dengan IP yang tetap dari konfigurasi fixed ip address.
Ø  DNS Server dapat berjalan dengan seharusnya setelah dikonfigurasi.
Ø  DNS Server digunakan hanya sebagai kamus dari domain-domain yang telah dikonfigurasikan di dalamnya, tidak peduli ada atau tidaknya domain server yang didaftarkan.
Ø  Client dapat mengetahui IP Address dari domain yang sudah didaftarkan ketika konfigurasi.
Ø  Client dapat mengetahui sub domain dan alias domain, baik dari IP Address nya maupun nama domainnya.
Ø  Konfigurasi IP Addres, DHCP Server dan DNS Server ini saling berhubungan, sehingga perlu ketelitian, konsentrasi, serta ketenangan dalam melakukan konfigurasinya.
Ø  Troubleshooting dapat dilakukan ketika ada berbagai masalah.

JOBSHEET

 

Copyright @ 2013 Faisal Kamzol 12.