SMK NEGERI 4 BANDUNG
|
JUDUL :
|
Nomor Jobsheet : 1
|
Program : Teknik Komputer & Informatika
|
Konfigurasi DNS Server dan DHCP Server Pada Debian 6
|
Nama : FAISAL HANIF
ARIFIN
|
Kelas : XI - TKJ
|
||
Kompetensi : Teknik Komputer & Jaringan
|
GURU :
|
Nomor : 06
|
Angga Afriyanto & Taopik Sidqi
|
Tanggal : 3 November 2014
|
|
|
|
|
A. TUJUAN
|
|
|
1) Siswa mampu memahami
cara konfigurasi IP Address pada Sistem Operasi Linux Debian 6
|
||
2) Siswa mampu memahami
cara konfigurasi Virtual/Multiple IP Address pada Sistem Operasi Linux Debian 6
|
||
3) Siswa mampu memahami
cara kerja DHCP Server pada Sistem Operasi Linux Debian 6
|
||
4) Siswa mampu memahami
cara instalasi DHCP Server pada Sistem Operasi Linux Debian 6
|
||
5) Siswa mampu memahami
cara konfigurasi DHCP Server pada Sistem Operasi Linux Debian 6
|
||
6) Siswa mampu memahami cara konfigurasi DHCP Remote pada
Sistem Operasi Linux Debian 6
|
||
7) Siswa mampu memahami
cara konfigurasi DHCP Fixed IP Address pada Sistem Operasi Linux Debian 6
|
||
8) Siswa mampu memahami
cara kerja DNS Server pada Sistem Operasi Linux Debian 6
|
||
9) Siswa mampu memahami
cara instalasi DNS Server pada Sistem Operasi Linux Debian 6
|
||
10) Siswa mampu memahami cara konfigurasi DNS Server (Sub Domain
& Alias Domain) pada Sistem Operasi Linux Debian 6
|
||
|
||
B. ALAT DAN BAHAN
|
|
|
1) PC/Laptop yang sudah terinstall Sistem Operasi Linux Debian 6
(Baik secara langsung maupun di VMWare)
|
||
|
|
|
C. KESELAMATAN KERJA
|
|
|
1) Berhati - hatilah dalam melakukan instalasi dan konfigurasi
|
||
2) Konsentrasi dalam melakukan instalasi dan konfigurasi
|
||
3) Dapat Melakukan troubleshooting ketika terjadi masalah
|
||
4) Tetap tenang ketika melakukan troubleshooting
5) Bertanya pada guru ketika mengalami kesulitan
6) Jangan lupa bersyukur jika sudah berhasil
D. LANGKAH KERJA
KONFIGURASI IP ADDRESS DAN VIRTUAL/MULTIPLE IP
ADDRESS
1.
Login kedalam Linux
Debian 6 sebagai “root”
2.
Untuk konfigurasi IP
Address ketikkan nano /etc/network/interfaces
3.
Selain seperti gambar
diatas. Jika kita bingung dalam
menentukan network, broadcast, atau yang lainnya. Kita juga bisa langsung
hanya mengetikkan ip address dan netmask nya saja. Disini saya melakukan
konfigurasi 2 interfaces yaitu, interfaces eth0 (gambar diatas) dan
interfaces eth1 (gambar dibawah)
4.
Setelah itu kita harus
merestart service networking tersebut supaya bias berjalan dengan mengetikkan
/etc/init.d/networking
restart atau service
networking restart .
5.
Jika masih failed kita tidak perlu menggunakan
penamaan seperti gambar diatas.
6.
Selain itu jika kita
mengkonfigurasi 2 interfaces dalam VMware maka, tambahkan network adapternya.
7.
Untuk melihat apakah
IP Address berhasil dikonfigurasi kita bisa melihatnya dengan mengetikkan ifconfig
8.
Jika eth1 belum
terlihat, coba ketikkan ifconfig eth1 up untuk
menghidupkan interfaces eth1.
9.
Untuk menambahkan
Virtual/Multiple IP Address kita dapat melakukan konfigurasinya dalam nano
/etc/network/interfaces
Disini saya menambahkan virtual IP dalam eth0:1 . Perlu
diketahui bahwa Virtual IP Address merupakan IP address yang berjalan secara
logical , sehingga tidak perlu menambahkan Network Adapter karena IP address
yang dikonfigurasi berada dalam Interface Virtual / Logikal.
10.
Restart service
network tersebut dengan cara yang sama.
KONFIGURASI DHCP SERVER, DHCP
REMOTE, DAN DHCP FIXED IP ADDRESS
1.
Login kedalam Linux
Debian 6 sebagai root
2.
Install DHCP Server
dengan mengetikkan apt-get install isc-dhcp-server
3.
Setelah terinstall
lakukan konfigurasi DNS Server di dalam nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
4.
Cari “ #
option definition common to all supported networks… “ lalu hapus
tanda “#” pada command di bawahnya sehingga akan menjadi seperti
berikut ini :
Ubah option domain-name menjadi domain yang kita inginkan, sebagai
contoh saya ubah menjadi “berhasil.net” . Lalu untuk option
domain-name-servers kita ubah dengan IP Address pada server kita,
karena tadi IP Address server saya adalah 192.168.1.1 maka ubah option
domain-name-servers menjadi IP server tersebut.
5.
Setelah itu, carilah # This is very basic subnet
declaration. Lalu ubah tanda “#”
pada command di bawahnya.
Sehingga akan menjadi seperti berikut :
Ubah subnet menjadi network dari option domain-name-servers atau
IP Address server kita dan netmask dari IP Address server
kita. Lalu masukkan range sesuai dengan network/subnet
yang ditentukan, contoh (range 192.168.1.2 192.168.1.126)
berarti range dari DHCP Server itu adalah dari 192.168.1.2 sampai dengan
192.168.1.126 .
Setelah itu, ubah ip di option routers menjadi IP Gateway
atau bisa juga IP Address Server kita.
6.
Setelah melakukan
konfigurasi, lakukan restart pada service tersebut dengan mengetikkan /etc/init.d/isc-dhcp-server
restart
7.
Disarankan untuk
melakukan restart selama 2 kali. Jika keduanya tetap ada yang failed
maka coba lihat kembali konfigurasinya siapa tahu ada kesalahan.
8.
Untuk melihat apakah
DHCP Server berjalan atau tidak, kita bisa melihatnya pada host computer asli
kita (jika menggunakan VMware) dengan mengetikkan ipconfig /release lalu ipconfig /renew sehingga akan muncul
seperti ini :
9.
Jika masih belum
berjalan, coba lihat virtual network editor pada VMware
kita, lalu ubah menjad NAT lalu uncheck use
local DHCP service to distribute IP address to VMs. Jangan lupa juga
enable kan network adapter pada computer kita ke VMnet8.
KONFIGURASI DHCP
REMOTE
Selain melakukan
konfigurasi DHCP Server biasa. Kita Bisa juga Melakukan konfigurasi DHCP
Remote. DHCP Remote dapat kita konfigurasi dalam nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
1.
DHCP Remote yang saya
konfigurasi ini menggunakan 2 Interface pada Server. Kita cukup langsung
melakukan konfigurasi dengan mencari # A slightly different configuration for
an internal subnet. Lalu hapus tanda “#” sehingga menjadi seperti ini
:
Ubah subnet dan netmask menjadi IP dan netmask dari
interface eth1. lalu ubah juga range
yang diinginkan tapi harus sesuai tidak boleh sampai dengan network dan
broadcast, option domain-name-servers
dengan IP address server kita yaitu dari interface eth0, option domain-name menjadi nama domainnya, option routers dengan gateway dari IP server kita , option broadcast-address dengan IP
broadcast dari eth1 .
2.
Jika sudah melakukan
konfigurasi di dhcpd.conf jangan lupa untuk merestart service DHCP nya
dengan mengetikkan /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
3.
Setelah melakukan
konfigurasi, kita dapat mengeceknya di host computer kita dengan mengetikkan ipconfig
pada cmd . Sehingga akan
muncul seperti ini :
4.
Selain menggunakan 2
interface, kita bisa hanya menggunakan satu interface. Kita hanya perlu
melakukan konfigurasi di dhcpd.conf . Cari #
No service will be given on this subnet. but declaring it helps the # DHCP
server to understand the network topology. Lalu hapus tanda “#” pada
command yang ada dibawahnya, sehingga akan menjadi seperti berikut :
Untuk mengeceknya kita dapat melakukan hal yang sama seperti
ketika mengkonfigurasi 2 interface. Yaitu dengan mengetikkan ipconfig
di cmd, jika berhasil maka hasilnya pun akan sama seperti yang 2 interface
tadi.
KONFIGURASI FIXED IP
DHCP
1.
Jika kita ingin
memberikan IP yang tetap pada client DHCP kita, kita dapat melakukan
konfigurasi FIXED IP DHCP. Lakukan konfigurasi pada /etc/dhcp/dhcpd.conf .
2.
Carilah #
Fixed IP Adress …………………………………. Sampai kepada # host fantasia { .
Hapuslah tanda “#” sampai dengan # } . Setelah itu lakukan
konfigurasi sehingga akan menjadi seperti ini :
Ubah Mac Address pada hardware Ethernet dengan Mac
Address yang ada pada Client DHCP. Lalu isikan fix ip address pada fixed-address
dengan IP yang diinginkan disini saya memberikan IP Address
172.16.1.105. Dianjurkan IP yang diisikan diluar dari range DHCP nya.
3.
Setelah melakukan
konfigurasi jangan lupa merestart servisnya dengan mengetikkan /etc/init.d/isc-dhcp-server
restart
4.
Untuk melihat apakah
berhasil atau tidak. Kita dapat melihatnya pada ipconfig di host
computer kita, jika masih belum berubah ketikkan ipconfig /release lalu ipconfig
/renew . sehingga akan tampil seperti ini :
KONFIGURASI DNS SERVER
(SUB DOMAIN DAN ALIAS)
Ø
DNS SERVER
1.
Login sebagai root
2.
Install DNS server
dengan mengetikkan apt-get install bind9
3.
Setelah terinstall
kita bisa melakukan konfigurasi di /etc/bind/
4.
Sebelum melakukan
konfigurasi kita disarankan untuk menginstall service mcedit dengan
mengetikkan apt-get install mc
5.
Lakukan konfigurasi di
/etc/bind/named.conf.local
. Jika kita tidak tahu cara mengkonfigurasinya kita dapat melihat
cara konfigurasinya di /etc/bind/named.conf.default-zones dalam
terminal lain. Atau dengan mengcopy-nya dengan cara cp
/etc/bind/named.conf.default-zones /etc/bind/named.conf.local
Ketikkan konfigurasi di dalam /etc/bind/named.conf.local dengan
konfigurasi diatas, pada daerah(zone) 1
digunakan untuk forward zone dari DNS tersebut,
disini saya memberikan DNS dengan nama berhasil.net lalu file konfigurasi
dari forward zone tersebut akan disimpan dalam folder db.berhasil
yang dibuat dengan cara cp /etc/bind/db.local
/etc/bind/db.berhasil . Lalu pada daerah (zone) 2 digunakan untuk reverse
zone , disini karena network yang digunakan pada DNS nya adalah
192.168.1.0 maka reverse nya adalah “1.168.192.in-addr.arpa” merupakan
hasil pembalikan dari octet ketiga hingga octet pertama. Lalu foldernya
disimpan di /etc/bind/db.192 yang merupakan hasil copy dari cara cp
/etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192 .
6.
Jika sudah selesai
jangan lupa disimpan, lalu lakukan konfigurasi pada mcedit /etc/bind/db.berhasil lalu replace
kata localhost dengan nama domain tadi yaitu berhasil.net
7.
Setelah itu, lakukan
konfigurasi sehingga akan menjadi seperti berikut :
8.
Jika sudah klik f2 untuk
menyimpannya.
9.
Setelah itu, lakukan
konfigurasi di /etc/bind/db.192 dengan mcedit /etc/bind/db.192 . Lalu,
replace kata localhost dengan berhasil.net caranya sama seperti
sebelumnya. Lalu, lakukan konfigurasi sehingga akan menjadi seperti berikut
ini :
Pada TTL nya ubah menjadi 1 karena ip yang digunakan adalah
192.168.1.(1) . dan dipaling kanan diisi dengan domainnya yaitu berhasil.net
10.
Jika sudah selesai
dalam melakukan konfigurasi, restart servisnya dengan cara /etc/init.d/bind9
restart
11.
Untuk mengecek apakah
berhasil atau tidak , kita dapat lakukan dengan cara nslookup 192.168.1.1 atau
nslookup
berhasil.net
Ø
SUB DOMAIN DAN ALIAS
1.
Kita hanya perlu
menambahkan beberapa command dalam db.berhasil dan db.192
yang tadi sebelumnya sudah dikonfigurasi
2.
Pertama kita tambahkan
beberapa command di db.berhasil dengan cara mcedit
/etc/bind/db.berhasil, sehingga akan menjadi seperti ini :
Dalam command www.<--->IN<---->A<----->192.168.1.1 merupakan command untuk memberikan subdomain www.berhasil.net dengan menggunakan IP yang sama. Selain itu command “ mail<--->IN<---->CNAME<----->www
“ dikonfig dengan maksud
sebagai Alias Domain. CNAME sendiri merupakan Canonical Name dari subdomain
“www” yang berarti domain mail.berhasil.net
merupakan Canonical Name / Alias dari domain www.berhasil.net
3.
Setelah itu kita hanya
perlu menambahkan beberapa command di db.192 dengan cara mcedit
/etc/bind/db.192 , sehingga akan menjadi seperti berikut :
4.
Setelah selesai
melakukan berbagai konfigurasi tambahan, restart servisnya dengan cara /etc/init.d/bind9
restart
5.
Kita dapat melihat keberhasilannya
dengan cara nslookup www.berhasil.net dan nslookup
mail.berhasil.net sehingga akan terlihat seperti ini :
Ø
HOST BARU DENGAN IP
BERBEDA
1.
Perlu diketahui bahwa
fungsi DNS Server hanyalah sebagai kamus Domain, sehingga DNS Server tidak
peduli dengan ada atau tidaknya Server yang ada, jadi DNS Server hanya bisa
memberitahu ketersediaan dari domain yang sudah terdaftarkan dalam knfigurasi
DNS.
2.
Untuk menambahkan host
baru dengan ip yang berbeda kita dapat melakukannya dengan cara mcedit
/etc/bind/db.berhasil untuk mengkonfigurasi forward zones nya,
sehingga akan menjadi seperti ini :
Disini yang ditambahkan pada forward zones adalah
domain “server2.berhasil.net” dengan IP “192.168.1.2” dan ftp.berhasil.net
dengan IP 192.168.1.3 namun kita juga bisa menggunakan domain atau ip
address yang lain yang sesuai
3.
Setelah itu jangan
lupa disimpan dengan menggunakan command F2 lalu keluar dengan command F10.
Lalu baru kita melakukan konfigurasi dengan cara mcedit /etc/bind/db.192
lalu tambahkan beberapa command, sehingga hasilnya akan menjadi
seperti ini :
Yang dihitamkan diatas merupakan command tambahan yang berarti
IP 192.168.1.(2) merupakan IP address dari domain server2.berhasil.net
dan IP 192.168.1.(3) merupakan IP
address dari domain ftp.berhasil.net
4.
Jika konfigurasi sudah selesai
dilakukan, maka kita perlu merestart servisnya dengan cara /etc/init/d/bind9
restart
5.
Untuk melihat apakah berhasil atau
tidak, kita dapat melihatnya dengan cara nslookup server2.berhasil.net dan nslookup
ftp.berhasil.net , sehingga
hasilnya akan seperti ini :
|
||
E. HASIL DAN
KESIMPULAN
Ø
Kita dapat melakukan
konfigurasi IP Address di Debian 6 secara static baik dengan 1 interface atau
lebih. Dalam melakukan Konfigurasi kita bisa melakukannya hanya dengan
memasukkan IP Address dan Netmasknya saja.
Ø
IP Address yang sudah
dikonfigurasi dapat digunakan dalam melakukan konfigurasi DHCP Server maupun
DNS Server.
Ø
Kita dapat melakukan
konfigurasi Virtual / Multiple IP Address di Debian 6
Ø
Kita dapat melakukan
PING terhadap IP address yang telah dikonfigurasi serta dapat melakukan
troubleshooting jika terjadi kesalahan, biasanya terletak pada file
konfigurasi.
Ø
DHCP server berfungsi
sebagai pemberi IP Address kepada client secara dynamic, tanpa perlu
dikonfigurasi secara static di computer client.
Ø
DHCP server dapat
dikonfigurasi dengan baik serta Client dapat menerima IP Address dari DHCP.
Ø
Client dapat menerima
IP Address dari DHCP Remote secara benar, dengan adanya gateway dengan IP
yang berbeda dari IP yang didapat.
Ø
Client dapat menerima
IP Address dari DHCP server dengan IP yang tetap dari konfigurasi fixed ip address.
Ø
DNS Server dapat berjalan
dengan seharusnya setelah dikonfigurasi.
Ø
DNS Server digunakan
hanya sebagai kamus dari domain-domain yang telah dikonfigurasikan di
dalamnya, tidak peduli ada atau tidaknya domain server yang didaftarkan.
Ø
Client dapat
mengetahui IP Address dari domain yang sudah didaftarkan ketika konfigurasi.
Ø
Client dapat
mengetahui sub domain dan alias domain, baik dari IP Address nya maupun nama
domainnya.
Ø
Konfigurasi IP Addres,
DHCP Server dan DNS Server ini saling berhubungan, sehingga perlu ketelitian,
konsentrasi, serta ketenangan dalam melakukan konfigurasinya.
Ø
Troubleshooting dapat
dilakukan ketika ada berbagai masalah.
|
JOBSHEET